Laman

Rabu, 12 Desember 2012

Jika Pasangan Kita Berasal dari Keluarga Broken Home

Walaupun tidak bersifat mutlak, keluarga mempunyai peranan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Banyak anak dari keluarga broken home yang akhirnya terjebak dalam hal-hal negatif, namun hal itu bukan berarti bahwa mereka tidak dapat diperhitungkan sebagai kandidat pasangan hidup Anda.
Berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum berpasangan dengan anak dari keluarga broken :
Bijaksana Mengenal Cinta
Tidak bisa dipungkiri dunia kerap membiaskan arti cinta, sehingga membuat seseorang hanya berfokus pada sesuatu yang bersifat fisik dibanding sesuatu yang sifatnya rohani. Karena itu sebelum menjalani sebuah hubungan kita perlu memastikan dasar dari cinta yang kita rasakan, apakah itu tulus atau ada kepentingan yang bersembunyi dibaliknya seperti materi, kekuasaan dan popularitas dan sebagainya. Jika kita memiliki dasar cinta yang tulus, maka kita pun akan lebih sanggup untuk melewati berbagai proses sebelum akhirnya masuk dalam pernikahan yang kudus.
Kenali Karakternya dengan Persahabatan
Walaupun terdengar klise, tapi memulai sebuah hubungan percintaan dengan persahabatan akan membuat kita mengenal karakter pasangan. Menurut Joshua Simamora, konselor CBN Indonesia, seseorang yang memiliki latar belakang broken home mempunyai kecenderungan untuk mengejar seks untuk mengisi rasa kurang kasih sayang yang dialaminya. Selain tentang seksual, kita pun harus memperhatikan bagaimana cara pasangan mengendalikan amarahnya. Jika dia suka main tangan atau mengeluarkan kata-kata kotor maupun kata-kata kasar, baiknya Anda waspada.
Pastikan Dia Merdeka dari Kepahitan
Kita tidak perlu terlalu intervensi dalam keluarga calon pasangan kita, namun kita harus memastikan bahwa calon pasangan kita ini telah merdeka dari kepahitan atas perpecahan kedua orangtuanya. Caranya cukup sederhana, coba mintalah dia menceritakan tentang keluarganya. Jika dia bisa masih menyimpan amarah, maka kemungkinan dia masih belum merdeka dari kepahitan.
Jangan Berusaha Jadi Pahlawan
Kebanyakan perempuan ingin menjadi seorang juruselamat atau pahlawan yang dapat merubah karakter pasangan mereka. Memang setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah, namun jika tidak ada keseriusan dari pasangan untuk berubah, maka janganlah menyia-nyiakan waktu kita. Karena yang perlu Anda ketahui adalah apa yang tidak ada sebelum upacara pernikahan, maka juga tidak akan pernah ada setelah upacara selesai. Atau dengan kata lain, pernikahan tidak lantas membuat seseorang berubah menjadi seperti apa yang kita kehendaki.
Kasih memang menutupi pelanggaran, namun kita harus berhikmat dan bersikap bijaksana untuk menentukan dengan siapa kita akan menghabiskan sisa hidup bersama.

Uang Bukan Segalanya

Ada pepatah yang mengatakan "money can't buy happiness". Apakah anda termasuk yang setuju dengan kalimat ini atau tidak? Seorang teman saya tidak sependapat. Ia berkata orang yang mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan hanyalah orang miskin yang berdalih. Mungkin untuk saat-saat tertentu singkat uang memang bisa menjanjikan kebahagiaan, tapi itu hanya berlaku dalam waktu singkat. Pada akhirnya sekaya apapun kita akan sampai pada kesimpulan bahwa uang bukanlah segalanya. Kalau tidak hati-hati malah kekayaan bisa menimbulkan banyak masalah dalam hidup kita. Terjerumus masuk ke dalam berbagai dosa adalah salah satu dampak negatif dari ketidak hati-hatian kita terhadap hal-hal yang bisa diperoleh lewat uang. Bukannya semakin dekat, tapi kita malah bisa semakin jauh dari Tuhan justru ketika kita diberkati dengan melimpah. Ada banyak orang kaya yang saya kenal malah gelisah karena takut hartanya lenyap. Orang tua yang terlalu memanjakan anaknya dalam kemewahan pun seringkali menyesal pada akhirnya ketika anaknya tumbuh dengan kepribadian yang kurang baik. Ada banyak contoh dimana anak-anak yang terjerumus obat-obatan terlarang biasanya berasal dari keluarga mampu yang tidak mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Orang tua sering berpikir bahwa jika mereka bisa melimpahi anaknya dengan uang itu sudah cukup. Mereka tidak lagi menganggap penting untuk meluangkan waktu mendidik anak-anaknya. Dan hal seperti itu kerap kali menjadi awal dari sebuah kehancuran.

Mari kita lihat sosok Salomo, orang yang dikatakan terkaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Begitu kayanya, bahkan dikatakan bahwa kekayaannya belum pernah dinikmati raja-raja sebelumnya, dan tidak akan pernah pula sanggup ditandingi oleh siapapun sampai kapanpun.

Dengan kekayaan berlimpah seperti ini, jika benar uang mampu membeli segalanya, maka Salomo seharusnya menjadi orang paling bahagia yang pernah hidup di muka bumi ini. Tapi faktanya sama sekali tidak. Salomo justru banyak mengingatkan kita bahwa uang bukanlah hal terpenting dalam hidup kita.

beberapa contoh yang menunjukkan bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, antara lain:
a. Hikmat,
b. Ketenangan,
c. Ketentraman,
d. Tidur nyenyak,
e. Damai sejahtera,
f.  Hidup benar,
g. Kesehatan,
h. Karunia Allah,
i. Keselamatan.

Kita tentu sudah sering melihat bukti nyata dari poin-poin di atas baik dari pengalaman orang lain bahkan mungkin sudah kita alami sendiri. Ada banyak hal yang memang bisa kita beli dengan uang, tetapi ada banyak pula hal yang tidak akan mampu kita beli tidak peduli berapa banyak uang yang kita miliki sekalipun. Jelaslah uang bukan segalanya. Jika contoh-contoh di atas tidak bisa kita peroleh lewat harta, bagaimana mungkin kita bisa bahagia? Maka pepatah yang mengatakan "money can't buy happiness" pun benar adanya.
Alangkah sayangnya apabila kita terus mengejar untuk menimbun harta sebanyak mungkin tetapi pada akhirnya semua itu sia-sia. Uang memang penting bagi kehidupan kita, saya setuju itu, tetapi bukanlah yang terpenting. Uang seharusnya menjadi hamba bagi kita, bukan sebaliknya kita menjadi hamba uang. Kita perlu bekerja mencari uang untuk mencukupi kebutuhan kita dan keluarga, juga untuk memberkati orang lain, tetapi bukan untuk ditimbun dan mengira bahwa uang mampu menjadi jawaban atas segalanya.

Ketika kita diberkati dengan harta, pakailah itu untuk memuliakan Tuhan lewat menyatakan kasih kita kepada orang lain. Itulah yang seharusnya kita lakukan, dan bukan berharap kita bisa memperoleh kebahagiaan sepenuhnya lewat timbunan harta yang kita miliki.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi...

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi...

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati...

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan...

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing...

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan...

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya...

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan...

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain...

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut...

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat...

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya...

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani...

Hawa diciptakan dari rusuk Adam, bukan dari kepala untuk dijunjung, bukan dari kaki untuk dijadikan alas, melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidup, dekat dihati untuk dicintai...

Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad...

Kebahagiaan yg sesungguhnya ..

KEBAHAGIAAN. Perkataan yang seringkali kita dengar. Dan Setiap orang mencari kebahagiaan masing-masing. Termasuk Anda, saya dan ratusan juta insan manusia lainnya di muka bumi ini. Bila Anda bertanya pada sembarang orang ‘apa yang ingin Anda dapatkan dalam hidup ini?’. Kebanyakan orang akan menjawab ‘saya ingin bahagia’ sebagai salah satu hal yang paling mereka inginkan.

Lalu, pertanyaan berikutnya muncul, ‘apakah Anda sudah bahagia?’. Ada yang bilang, ‘ya, saya bahagia’. Begitu juga, sebagian yang lain akan berkeluh-kesah ‘saya tidak bahagia’.

Ada yang mengatakan dia bahagia apabila :-

* Memiliki rumah bagus, mobil mewah, istri cantik dan anak-anak yang lucu.

* Badan sehat, hati girang, pikiran tenang, bebas hutang.

* Hidup tenteram dan tidak punya banyak masalah.

* Mendapatkan seseorang yang mencintai dan dicintai seumur hidup.

* Menjadi diri sendiri.

* Bebas melakukan sesuatu dan tidak terikat orang lain.

* Terlepas dari keadaan yang membuat stres.

dan macam-macam pendapat yang berbeda-beda.

Namun, keadaan yang mendatangkan kebahagiaan kepada seseorang tidak semestinya mendatangkan kebahagiaan kepada individu yang lain. Ia amat subjektif.

Seorang yang miskin akan merasa bahagia apabila dia dikurniakan dengan kesenangan. Mungkin dia mempunyai rancangan untuk membina rumah besar, berkereta besar, melancong ke sana ke mari. Namun semua ini merupakan kebahagiaan kepada seseorang yang dilahirkan di dalam keluarga yang berharta.

Seorang pencipta lagu akan merasa bahagia apabila lagunya memenangi kejuaraan dan menjadi nyanyian orang ramai. Namun semua ini tidak beerti kepada seseorang yang tidak mengenal not-not musik.

Seseorang yang belum berumahtangga atau sedang bercinta, sudah tentu melihat kebahagiaan itu terletak di alam perkahwinan.

Untuk kebanyakan orang, cita-cita, impian dan keinginan dikaitkan dengan kebahagiaan. Secara tidak langsung kebahagiaan menjadi bagian mendasar hidup. Namun persoalannya, apa yang akan berlaku setelah bahagia itu tercapai?
Adakah kebahagiaan yang kita impikan selama ini adalah kebahagiaan yang benar-benar kita perlu? Atau ada sesuatu di sebalik kebahagiaan itu yang masih tersembunyi? What do you think it is?

Fenomena “PANCI” di Kalangan Remaja

Merebaknya peredaran gambar dan film porno membawa dampak serius bagi kalangan remaja. Rasa ingin tahu yang besar, keinginan untuk mencoba dibarengi dengan mental yang belum stabil membuat mereka punya keinginan besar untuk meniru apa yang dilihatnya. Apalagi jika para remaja itu kurang memiliki iman sebagai benteng pertahanan.
Salah satu dampaknya adalah terjadinya PANCI atau Pemerkosaan Atas Nama Cinta. Gadis remaja yang sudah tidak perawan sebagian besar karena mereka melakukan hubungan sex sebelum menikah dengan pacarnya. Hubungan sex itu bisa disebut sebagai pemerkosaan karena sebagian dilakukan dengan paksaan dan rayuan. Selain itu, hubungan sex itu juga menyisakan korban karena si laki-laki biasanya tak mau bertanggung jawab. Setelah mendapatkan kenikmatan, dia lari dan memutuskan hubungan.
Pacaran memang beresiko menimbulkan hubungan sex sebelum menikah. Sepasang muda-mudi yang sedang punya nafsu membara akan mudah tergoda untuk melampiaskannya. Apalagi jika mereka sering berdua-duaan di tempat yang sepi dan tak terlihat orang. Siapa yang bisa tahan godaan. Ditambah lagi setan pun turut memprovokasi.
Fenomena PANCI sangat merugikan semua orang. Pihak perempuan yang paling merugi karena kehilangan kehormatan diri apalagi jika sampai hamil. Orangtua juga menjadi korban karena menanggung malu dan masa depan anaknya menjadi suram. Sebenarnya si laki-laki pun rugi juga karena telah berbuat kejahatan yang merugikan banyak orang. Dia harus menanggung dosa yang bisa dibalas di dunia dan akhirat nanti.
Untuk itu, pencegahan terhadap pemerkosaan atas nama cinta ini perlu dilakukan. Semua pihak yang terlibat harus mengantisipasi jangan sampai hubungan sex sebelum menikah ini terjadi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
1. Gadis remaja jangan tergoda dengan bujuk rayu dan kata-kata manis dari seorang laki-laki. Kehormatan dan harga diri harus dijaga. Jangan jadi perempuan murahan yang mau dipegang sana-sini. Disentuh dan dicoba-coba seperti barang dagangan. Hanya seorang laki-laki terbaik dan ksatria yang mau bertanggung jawab akan menemani untuk menempuh hidup ini.
2. Remaja laki-laki tahanlah nafsumu. Banyak beraktifitas yang akan melampiaskan energi seperti berolahraga agar nafsumu terkendali. Kesibukan beraktifitas positif akan melupakan hasrat seksual yang belum waktunya untuk dilakukan.
3. Remaja harus memperbanyak belajar agama agar punya pemahaman mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan. Taat beribadah akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang bisa menjadi perisai menghadapi godaan. Pilihlah lingkungan yang kondusif. Carilah teman-teman yang baik.
4. Orangtua semestinya mengawasi terus perkembangan anaknya. Selama mereka belum menikah, anak menjadi tanggung jawab penuh orangtuanya. Buatlah aturan bersama dengan anak tentang batasan pergaulan. Jam berapa mereka harus pulang ke rumah. Setiap mereka keluar rumah harus jelas mau kemana dan dengan siapa. Jangan biarkan anak perempuan pergi berduaan dengan laki-laki.
5. Para remaja dan orangtua harus meyakini bahwa jodoh sudah diatur oleh TUHAN. Jadi tidak perlu takut tidak kebagian. Masa muda lebih baik digunakan untuk meraih prestasi. Mencari jodoh bisa dilakukan nanti ketika sudah siap untuk menikah. Tidak perlu pacaran jika hanya menambah dosa dan menjadi sarana pelampiasan nafsu belaka.
Semoga fenomena PANCI semakin lama semakin berkurang seiring dengan bertambahnya pengetahuan para remaja. Serta tumbuhnya kesadaran remaja dan adanya pengawasan orangtua untuk menjaga diri. Jangan buang masa muda untuk sesuatu yang sia-sia. Masa depan kita tergantung dari apa yang kita lakukan hari ini.