Ada pepatah yang mengatakan "money can't buy happiness". Apakah
anda termasuk yang setuju dengan kalimat ini atau tidak? Seorang teman
saya tidak sependapat. Ia berkata orang yang mengatakan bahwa uang
tidak bisa membeli kebahagiaan hanyalah orang miskin yang berdalih.
Mungkin untuk saat-saat tertentu singkat uang memang bisa menjanjikan
kebahagiaan, tapi itu hanya berlaku dalam waktu singkat. Pada akhirnya
sekaya apapun kita akan sampai pada kesimpulan bahwa uang bukanlah
segalanya. Kalau tidak hati-hati malah kekayaan bisa menimbulkan banyak
masalah dalam hidup kita. Terjerumus masuk ke dalam berbagai dosa
adalah salah satu dampak negatif dari ketidak hati-hatian kita terhadap
hal-hal yang bisa diperoleh lewat uang. Bukannya semakin dekat, tapi
kita malah bisa semakin jauh dari Tuhan justru ketika kita diberkati
dengan melimpah. Ada banyak orang kaya yang saya kenal malah gelisah
karena takut hartanya lenyap. Orang tua yang terlalu memanjakan anaknya
dalam kemewahan pun seringkali menyesal pada akhirnya ketika anaknya
tumbuh dengan kepribadian yang kurang baik. Ada banyak contoh dimana
anak-anak yang terjerumus obat-obatan terlarang biasanya berasal dari
keluarga mampu yang tidak mendapat kasih sayang dan perhatian dari
orang tuanya. Orang tua sering berpikir bahwa jika mereka bisa
melimpahi anaknya dengan uang itu sudah cukup. Mereka tidak lagi
menganggap penting untuk meluangkan waktu mendidik anak-anaknya. Dan
hal seperti itu kerap kali menjadi awal dari sebuah kehancuran.
Mari kita lihat sosok Salomo, orang yang dikatakan terkaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Begitu kayanya, bahkan dikatakan bahwa kekayaannya belum pernah dinikmati raja-raja sebelumnya, dan tidak akan pernah pula sanggup ditandingi oleh siapapun sampai kapanpun.
Dengan kekayaan berlimpah seperti ini, jika benar uang mampu membeli segalanya, maka Salomo seharusnya menjadi orang paling bahagia yang pernah hidup di muka bumi ini. Tapi faktanya sama sekali tidak. Salomo justru banyak mengingatkan kita bahwa uang bukanlah hal terpenting dalam hidup kita.
beberapa contoh yang menunjukkan bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, antara lain:
a. Hikmat,
b. Ketenangan,
c. Ketentraman,
d. Tidur nyenyak,
e. Damai sejahtera,
f. Hidup benar,
g. Kesehatan,
h. Karunia Allah,
i. Keselamatan.
Kita tentu sudah sering melihat bukti nyata dari poin-poin di atas baik dari pengalaman orang lain bahkan mungkin sudah kita alami sendiri. Ada banyak hal yang memang bisa kita beli dengan uang, tetapi ada banyak pula hal yang tidak akan mampu kita beli tidak peduli berapa banyak uang yang kita miliki sekalipun. Jelaslah uang bukan segalanya. Jika contoh-contoh di atas tidak bisa kita peroleh lewat harta, bagaimana mungkin kita bisa bahagia? Maka pepatah yang mengatakan "money can't buy happiness" pun benar adanya.
Alangkah sayangnya apabila kita terus mengejar untuk menimbun harta sebanyak mungkin tetapi pada akhirnya semua itu sia-sia. Uang memang penting bagi kehidupan kita, saya setuju itu, tetapi bukanlah yang terpenting. Uang seharusnya menjadi hamba bagi kita, bukan sebaliknya kita menjadi hamba uang. Kita perlu bekerja mencari uang untuk mencukupi kebutuhan kita dan keluarga, juga untuk memberkati orang lain, tetapi bukan untuk ditimbun dan mengira bahwa uang mampu menjadi jawaban atas segalanya.
Ketika kita diberkati dengan harta, pakailah itu untuk memuliakan Tuhan lewat menyatakan kasih kita kepada orang lain. Itulah yang seharusnya kita lakukan, dan bukan berharap kita bisa memperoleh kebahagiaan sepenuhnya lewat timbunan harta yang kita miliki.
Mari kita lihat sosok Salomo, orang yang dikatakan terkaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Begitu kayanya, bahkan dikatakan bahwa kekayaannya belum pernah dinikmati raja-raja sebelumnya, dan tidak akan pernah pula sanggup ditandingi oleh siapapun sampai kapanpun.
Dengan kekayaan berlimpah seperti ini, jika benar uang mampu membeli segalanya, maka Salomo seharusnya menjadi orang paling bahagia yang pernah hidup di muka bumi ini. Tapi faktanya sama sekali tidak. Salomo justru banyak mengingatkan kita bahwa uang bukanlah hal terpenting dalam hidup kita.
beberapa contoh yang menunjukkan bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, antara lain:
a. Hikmat,
b. Ketenangan,
c. Ketentraman,
d. Tidur nyenyak,
e. Damai sejahtera,
f. Hidup benar,
g. Kesehatan,
h. Karunia Allah,
i. Keselamatan.
Kita tentu sudah sering melihat bukti nyata dari poin-poin di atas baik dari pengalaman orang lain bahkan mungkin sudah kita alami sendiri. Ada banyak hal yang memang bisa kita beli dengan uang, tetapi ada banyak pula hal yang tidak akan mampu kita beli tidak peduli berapa banyak uang yang kita miliki sekalipun. Jelaslah uang bukan segalanya. Jika contoh-contoh di atas tidak bisa kita peroleh lewat harta, bagaimana mungkin kita bisa bahagia? Maka pepatah yang mengatakan "money can't buy happiness" pun benar adanya.
Alangkah sayangnya apabila kita terus mengejar untuk menimbun harta sebanyak mungkin tetapi pada akhirnya semua itu sia-sia. Uang memang penting bagi kehidupan kita, saya setuju itu, tetapi bukanlah yang terpenting. Uang seharusnya menjadi hamba bagi kita, bukan sebaliknya kita menjadi hamba uang. Kita perlu bekerja mencari uang untuk mencukupi kebutuhan kita dan keluarga, juga untuk memberkati orang lain, tetapi bukan untuk ditimbun dan mengira bahwa uang mampu menjadi jawaban atas segalanya.
Ketika kita diberkati dengan harta, pakailah itu untuk memuliakan Tuhan lewat menyatakan kasih kita kepada orang lain. Itulah yang seharusnya kita lakukan, dan bukan berharap kita bisa memperoleh kebahagiaan sepenuhnya lewat timbunan harta yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar