Walaupun
tidak bersifat mutlak, keluarga mempunyai peranan dalam pembentukan
karakter dan kepribadian seseorang. Banyak anak dari keluarga broken home
yang akhirnya terjebak dalam hal-hal negatif, namun hal itu bukan
berarti bahwa mereka tidak dapat diperhitungkan sebagai kandidat
pasangan hidup Anda.
Berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum berpasangan dengan anak dari keluarga broken :
Bijaksana Mengenal Cinta
Tidak
bisa dipungkiri dunia kerap membiaskan arti cinta, sehingga membuat
seseorang hanya berfokus pada sesuatu yang bersifat fisik dibanding
sesuatu yang sifatnya rohani. Karena itu sebelum menjalani sebuah
hubungan kita perlu memastikan dasar dari cinta yang kita rasakan,
apakah itu tulus atau ada kepentingan yang bersembunyi dibaliknya
seperti materi, kekuasaan dan popularitas dan sebagainya. Jika kita
memiliki dasar cinta yang tulus, maka kita pun akan lebih sanggup untuk
melewati berbagai proses sebelum akhirnya masuk dalam pernikahan yang
kudus.
Kenali Karakternya dengan Persahabatan
Walaupun
terdengar klise, tapi memulai sebuah hubungan percintaan dengan
persahabatan akan membuat kita mengenal karakter pasangan. Menurut
Joshua Simamora, konselor CBN Indonesia, seseorang yang memiliki latar belakang broken home
mempunyai kecenderungan untuk mengejar seks untuk mengisi rasa kurang
kasih sayang yang dialaminya. Selain tentang seksual, kita pun harus
memperhatikan bagaimana cara pasangan mengendalikan amarahnya. Jika dia
suka main tangan atau mengeluarkan kata-kata kotor maupun kata-kata
kasar, baiknya Anda waspada.
Pastikan Dia Merdeka dari Kepahitan
Kita
tidak perlu terlalu intervensi dalam keluarga calon pasangan kita,
namun kita harus memastikan bahwa calon pasangan kita ini telah merdeka
dari kepahitan atas perpecahan kedua orangtuanya. Caranya cukup
sederhana, coba mintalah dia menceritakan tentang keluarganya. Jika dia
bisa masih menyimpan amarah, maka kemungkinan dia masih belum merdeka
dari kepahitan.
Jangan Berusaha Jadi Pahlawan
Kebanyakan
perempuan ingin menjadi seorang juruselamat atau pahlawan yang dapat
merubah karakter pasangan mereka. Memang setiap orang memiliki
kesempatan untuk berubah, namun jika tidak ada keseriusan dari pasangan
untuk berubah, maka janganlah menyia-nyiakan waktu kita. Karena yang
perlu Anda ketahui adalah apa yang tidak ada sebelum upacara
pernikahan, maka juga tidak akan pernah ada setelah upacara selesai.
Atau dengan kata lain, pernikahan tidak lantas membuat seseorang
berubah menjadi seperti apa yang kita kehendaki.
Kasih
memang menutupi pelanggaran, namun kita harus berhikmat dan bersikap
bijaksana untuk menentukan dengan siapa kita akan menghabiskan sisa
hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar