Pada suatu hari ada seekor kodok melihat sapi yang sedang merumput. Si
kodok berkata dalam hatinya, "alangkah enaknya jika aku menjadi seekor
sapi.
Aku bisa makan banyak sepuasnya. Badanku pun tentu akan menjadi besar," begitulah si kodok berpikir.
Keesokan harinya si kodok pun makan dengan lahapnya. Si kodok ingin
badannya besar seperti sapi. Si kodok makan, makan dan terus makan
hingga perutnya menjadi besar. Tetapi si kodok tetap makan dan tak mau
berhenti meski telah kekenyangan. Hingga tiba-tiba........ DOR?! Perut
si kodok meletus. Si kodok pun mati terkapar.
Melihat keadaan orang lain, adalah seperti sebuah pepatah yang
mengatakan rumput di rumah tetangga terlihat lebih hijau. Jadi tidaklah
mengherankan bila kita ingin seperti yang kita lihat dan kita pikirkan.
Namun tahukah Anda? Bahwa seringkali apa yang terlihat oleh mata
tidaklah sama dengan apa yang sesungguhnya.
Menginginkan sesuatu, tak ada salahnya. Tetapi keinginan itu tentunya
jangan terlalu berlebihan. Sehingga dalam mewujudkan keinginan
tersebut, terkadang kita memaksakan diri dan keadaan. Pada akhirnya,
bila apa yang diinginkan tidak dapat terwujud sudah pasti keadaannya
menjadi sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan.
Tuhan menciptakan kita dengan keadaan yang berbeda-beda. Setiap orang
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan kita pulalah
yang dapat mengetahui sendiri seberapa besar kemampuan dan kelebihan
juga kekurangan yang kita punyai.
Menjadi diri sendiri sangatlah menyenangkan. Daripada berpura-pura dan
berandai-andai menjadi orang lain. Mensyukuri hidup adalah kunci
kesuksesan dalam pencapaian sebuah nilai diri sendiri. Sehingga apa
yang telah kita miliki dan kita dapatkan tidaklah menjadi sesuatu yang
sia-sia belaka.
"Bersyukurlah atas diri sendiri,
dan maksimalkan segala potensi yang ada
untuk meraih masa depan yang cemerlang.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar