Laman

Rabu, 26 Oktober 2011

Penelitian tentang rokok

Secara ilmiah merokok terbukti menimbulkan banyak masalah. Juga, penelitian ilmiah membuktikan bahwa merokok ternyata menimbulkan banyak masalah kesehatan dan meningkatkan biaya kesehatan yang jumlahnya bisa tiga kali lipat dari cukai rokok. Namun, masih ada saja “orang bawah” yang merokok seperti layaknya kereta api. Pewarta-Indonesia, Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan menilai, rokok menjadi salah satu indikator kemiskinan masyarakat Indonesia selama ini. Sehingga, kata dia, perilaku tersebut tidak hanya dapat mengurangi pendapatan, belanja bulanan keluarga, hingga berujung pada kematian.

Ahsan menekankan, bahwa merokok berdampak pada berkurangnya pendapatan yang bisa dibelanjakan untuk kepentingan lain seperti makanan yang sehat dan layak, biaya sekolah, dan sebagainya. “Meski sang kepala rumah tangga memiliki penghasilan terbatas, ia mengonsumsi rokok seperti layaknya kereta api,” katanya di Surabaya, Kamis lalu (28/05).Hal itu, aku Ahsan, memang fenomena umum yang sering ditemui diantara masyarakat miskin di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, merokok terbukti dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan dan meningkatkan biaya kesehatan yang jumlahnya bisa tiga kali lipat dari cukai rokok. “Bahkan, lebih dari 70.000 penelitian di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahaya merokok bagi kesehatan,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Bidang Penyuluhan dan Pendidikan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3), Fuad Baradja, menyesalkan, mengapa “political will” Indonesia lemah terhadap penanggulangan rokok. “Padahal, saat ini sudah ada sekitar 164 negara di dunia yang memiliki payung hukum terhadap hal itu,” katanya prihatin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar