Secara ilmiah merokok terbukti menimbulkan banyak masalah.
Juga, penelitian ilmiah membuktikan bahwa merokok ternyata menimbulkan
banyak masalah kesehatan dan meningkatkan biaya kesehatan yang
jumlahnya bisa tiga kali lipat dari cukai rokok. Namun, masih ada saja “orang bawah” yang merokok seperti layaknya kereta api. Pewarta-Indonesia, Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Abdillah Ahsan menilai, rokok menjadi salah satu indikator kemiskinan
masyarakat Indonesia selama ini. Sehingga, kata dia, perilaku tersebut
tidak hanya dapat mengurangi pendapatan, belanja bulanan keluarga,
hingga berujung pada kematian.
Ahsan menekankan, bahwa merokok berdampak pada berkurangnya pendapatan
yang bisa dibelanjakan untuk kepentingan lain seperti makanan yang
sehat dan layak, biaya sekolah, dan sebagainya. “Meski sang kepala
rumah tangga memiliki penghasilan terbatas, ia mengonsumsi rokok
seperti layaknya kereta api,” katanya di Surabaya, Kamis lalu
(28/05).Hal itu, aku Ahsan, memang fenomena umum yang sering ditemui
diantara masyarakat miskin di Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, merokok terbukti dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan
dan meningkatkan biaya kesehatan yang jumlahnya bisa tiga kali lipat
dari cukai rokok. “Bahkan, lebih dari 70.000 penelitian di Amerika
Serikat berhasil membuktikan bahaya merokok bagi kesehatan,”
pungkasnya. Sementara itu, Ketua Bidang Penyuluhan dan Pendidikan
Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3), Fuad Baradja, menyesalkan,
mengapa “political will” Indonesia lemah terhadap penanggulangan rokok. “Padahal, saat ini sudah ada sekitar 164 negara di dunia yang memiliki payung hukum terhadap hal itu,” katanya prihatin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar