Nyaris tidak ada orang yang berjalan di altar dengan maksud untuk
segera bercerai. Semua kesibukan yang mengikuti indahnya pernikahan
sama sekali tidak dicemari oleh pemikiran akan hak asuh anak atau harta
gono gini. Semua manusia normal yang menikah pasti memimpikan kesetiaan
sampai maut memisahkan. Tapi tetap saja perceraian terjadi dimana-mana.
Bahkan terjadi di waktu yang paling tidak disangka-sangka.
Dan
ketika cinta itu hancur berkeping, bukan hanya pengantin pria atau
wanitanya yang patah hati. Ada pihak lain yaitu anak-anak yang berakhir
hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian seiring dengan runtuhnya label
keluarga.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Ketika perceraian harus
terjadi, bagaimana agar anak-anak bisa dipulihkan? Bagaimana agar
mereka tetap dengan jati diri mereka? Bagaimana menjawab pertanyaan
sulit dari mereka? Bagiamana bisa membuat masa depan mereka tetap penuh
rasa aman dan harapan?
Itu semua bukan tugas yang mudah. Tapi perlahan segala usaha yang terbaik harus mulai dilakukan:
1.
Orang tua harus tetap menjaga diri. Orang tua yang bercerai cenderung
tidak menjaga diri. Gaya hidup jadi tak teratur, penampilan jadi
berantakan, dan emosi jadi sering meluap. Hal inilah yang diperhatikan
oleh anak dan membuat mereka makin tertekan. Jika orang tua yang
bercerai bisa menjaga diri agar tetap stabil, itu akan sangat membantu
anak. Carilah teman dan lingkungan yang benar untuk membantu memperoleh
kestabilan ini.
2. Bantu anak untuk pulih. Pemulihan bagi anak
yang terluka harus dimulai dari sisi orang tua. Ambillah waktu untuk
berdoa bersama anak, untuk mendengarkan segala keluhan mereka, dan
pertahankan komunikasi yang sehat dengan mereka.
3. Biarkan anak
tetap menjadi anak. Orang tua yang bercerai kadang berlari kepada
anak-anak mereka untuk mencari pembenaran dan perlindungan serta
kekuatan untuk mereka sendiri. Padahal itu dapat memaksa seorang anak
untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Karena itu, sebisa mungkin
jangan jadikan anak sebagai objek untuk berlari dari sakit hati.
4.
Bicarakan jika siap. Jika anak yang tadinya tidak mengerti mulai
bertanya, bersiaplah untuk menjawab pertanyaan mereka. Ambil nafas
panjang, duduklah dengan mereka dan jelaskan kepada mereka. Bersiaplah
untuk menerima berbagai reaksi. Tetap tegar dan mengertilah mereka.
5.
Percayalah. Hampir semua orang tua yang bercerai takut jika kejadian
yang sama akan terulang pada kehidupan rumah tangga anak mereka. Karena
itu, kuncinya adalah pemulihan. Jika anak sudah dipulihkan, maka
percayalah bahwa sejarah tidak harus terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar