Laman

Rabu, 02 November 2011

Forgiving is Relieving

Memaafkan adalah suatu perbuatan mulia yang terkadang terasa berat dilakukan, alasannya klise.. yaitu sakit hati. Padahal sebenarnya, memaafkan sangat menyehatkan bagi jiwa. Yah.. jiwa si pemberi maaf. Akan sangat melegakan dan mengangkat beban berat dari pundak kita.
Tapi, kenapa memaafkan terasa sangat berat? Ada satu hal yang seringkali membuat kita sulit memaafkan.. yaitu berburuk sangka!
Berburuk sangka adalah satu dari alasan kita sulit memaafkan orang lain. Menduga-duga, tentang apa yang mungkin dibicarakan dan dilakukan orang lain di belakang kita. Padahal belum tentu juga lho, apa yang kita sangkakan itu benar.
Hati-hati dengan berburuk sangka.. karena berburuk sangka yang terus menerus, atau berkepanjangan adalah sumber dari penyakit hati. Saking seringnya berburuk sangka, bisa-bisa membuat kita meyakini sangkaan kita sebagai kebenaran. Padahal itu cuman dalam pikiran kita.
Dan karena kita terlanjur meyakini sangkaan buruk itu.. hati pasti akan menjadi sedih dan sakit. Karena merasa orang lain memusuhi kita.. dan yang lebih parah adalah berusaha ‘membalas’ sakit hati kita. Nah, kalo niat ‘membalas sakit hati’ itu sudah muncul.. bisa dijamin betapa buruknya tingkah laku, sifat yang akan muncul dalam diri kita.. saking bencinya kepada orang lain, secara tidak sadar putuslah tali silaturahim. Naudzubillah ya.. jangan sampe..
Bayangkan, dalam rangka membalas sakit hati kita, eh ternyata orang yang kita musuhi itu nggak kerasa… alias lempeng aja.. malah tambah sakit hati kan? Apa gak gondok tuh? Rugi di kita kan..  terlanjur udah ngejelekin orang lain, eh orang itu malah sante2 aja.. hehe
Intinya, menolak untuk membuka hati untuk memaafkan orang lain tidak ada untungnya. Hanya rugi lahir batin!
Lalu, apa dong yang bisa membuat kita mudah memaafkan orang lain?  Ada beberapa hal di bawah ini yang bagus banget untuk kita pahami.
1. Orang dinilai dari sifat yang mendominasi
Gunung yang besar ketika ditambah sebongkah batu, tidaklah membawa pengaruh atau merubah gunung tersebut. Begitu juga dengan lautan luas tidaklah berubah ketika ditambah seember air. Atau bahkan air sebanyak 2 kulah, mampu menghilangkan najis yang terkandung di dalamnya.
Begitu juga dengan sifat manusia yang tiada sempurna.
Seseorang yang sering berbuat baik sekali pun, pasti punya kesalahan. Namun, karena berlimpahnya kebaikan.. kesalahan itu seakan tertutupi. Banyak yang tidak percaya atau menganggap kesalahan tersebut bisa dimaafkan.
Sebaliknya pula, seseorang yang sering berbuat jahat, berbuat buruk.. pasti punya kebaikan. Namun sayangnya, berlimpahnya keburukan menutupi kebaikannya.
Nah, pilihan ada dalam diri kita.. mau jadi yang mana. Sering berbuat baik atau buruk? Dan memaafkan tanpa dimintai terlebih dahulu.. adalah sifat baik yang teramat mulia.
2. Berbaik sangka
Berbeda 180 derajat dengan orang yang suka berburuk sangka. Mereka yang selalu berbaik sangka, berpikir positif akan hidup dengan hati yang gembira. Tidak akan disibukkan dengan dugaan2 gak jelas bin gak mutu. Mereka yang berbaik sangka akan lebih mudah menjalani hidupnya.. tidak pernah putus asa dengan segala usaha mencapai cita-citanya.
Berbaik sangka tidak hanya kepada orang lain, tapi juga kepada Allah. Bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita.
3. Baik kepada orang lain tidak pernah ada ruginya
Sudah menjadi sifat manusia, berharap mendapatkan balasan dari perbuatan baik kita. Tapi pertanyaannya adalah, kepada siapa kita berharap? Berharap agar orang lain juga baik dengan kita?
Itulah sebabnya ada peribahasa berikut “Air susu dibalas air tuba”
Sebaiknya peribahasa itu cukup kita pahami sebagai salah satu kekayaan bahasa kita saja. Tapi hapuslah dari hati kita.. karena balasan yang kita minta adalah dari Allah semata. Yakin, kebaikan kita pasti dapat balasan yang lebih nikmat dari air susu… 
Kalopun orang lain tidak membalas kebaikan kita, ato justru dengan ‘air tuba’.. itu bukan urusan kita. Biarlah orang tersebut berurusan dengan Allah tercinta kita..  Setuju ya?
4. Memaafkan sangat melegakan hati.
Ketika hati diselimuti dengan kebencian, karena belum bisa memaafkan.. biasanya hati jadi berat. Maleeeees banget ketemu sama orang itu. Ya nggak?
Padahal bukan nggak mungkin lho kita suatu saat butuh bantuan dengan orang yang kita benci itu. Bagaimana jika kita udah jelek sama orang.. eh butuh sama orang itu.. malu gak? Gengsi ga?
Sedangkan orang yang sudah memaafkan, pasti akan tidak punya beban untuk kembali berinteraksi dengan orang2 yang mungkin masih memusuhinya. Enteng aja bawaannya. Bahkan ketika dia butuh pun nggak ada beban untuk minta tolong. Ga ada kata gengsi. Karena sesungguhnya pertolongan datangnya dari Tuhan.. dengan manusia sebagai perantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar